Penelitian terbaru dari perusahaan kepegawaian Accountemps menemukan bahwa pegawai yang memulai pekerjaan baru kerap menganggap memahami cara kerja sebagai kesulitan terbesar yang dia alami. Menguasai proses dan prosedur baru berada di posisi teratas daftar kekhawatiran bagi 44 persen karyawan dan 60 persen manajer.
“Hari-hari dan minggu-minggu pertama bekerja di kantor baru dapat terasa begitu menyenangkan untuk membiasakan diri dengan linkungan dan kebijakan kantor, termasuk aturan yang tidak tertulis,” ujar Max Messmer, kepala Accountemps. Messmer menyarankan pegawai baru harus memanfaatkan situasi tersebut untuk berkenalan dan berinteraksi dengan rekan-rekan kerja yang baru.
Accountemps menawarkan beberapa saran bagi para pekerja baru untuk memulai pekerjaan barunya dengan mulus di tahun 2013:
1. Perjelas ekspektasi.
Buatlah daftar tujuan dan tanggung jawab dengan atasan, berikut jangka waktu untuk mencapainya. Mintalah tanggapan untuk meyakinkan jalur yang dipilih sudah tepat.
2. Temukan role model.
Seorang anggota tim yang berpengalaman dapat memberi informasi protokol kantor dan ekspektasi kinerja bagi pegawai baru.
3. Lihat, dengar, dan pelajari.
Masing-masing organisasi memiliki aturan tidak tertulis tersendiri. Amati bagaimana pegawai-pegawai terbaik mengatasi masalah, dan cobalah tiru cara kerja mereka.
4. Pergi makan siang atau minum kopi bersama.
Kenali rekan kerja dalam situasi kurang formal untuk membangun hubungan yang baik.
5. Jalan-jalanlah ke lingkungan yang berbeda.
Gunakan masa orientasi dan pelatihan untuk membentuk jaringan dengan rekan kerja dari departemen lain. Ini berguna untuk mempelajari jargon, praktik operasional dan nilai-nilai perusahaan.
6. Ajukan pertanyaan.
Tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara cukup adalah suatu kesalahan terbesar pegawai baru ketika memulai pekerjaan barunya. Saat ragu, carilah klarifikasi.
7. Ciptakan keseimbangan.
Tampilkan kepercayaan diri tapi jangan menjadi sosok yang sok tahu. Selami semua informasi sebelum mengajukan suatu usulan.
Penelitian ini berdasarkan survei yang dilakukan di Amerika Serikat terhadap 420 pekerja dewasa yang bekerja di lingkungan kantor serta 1.014 manajer senior yang memiliki lebih dari 20 karyawan.