Melakukan tindakan secara konsisten dengan menggunakan strategi yang telah kita buat, akan menggerakan kita langkah demi langkah menuju tujuan kita. Tindakan konsisten inilah yang membedakan antara pemikir / pemimpi dengan pelaku.
Banyak orang yang berpengetahuan tinggi tahu apa yang harus mereka lakukan dan bagaimana cara melakukannya, namun tidak melakukannya. Itulah sebabnya banyak dari mereka akhirnya menjadi profesional atau konsultan yang bekerja untuk wirausahawan sukses yang mungkin hanya memiliki tingkat pendidikan formal rendah. Tidak jadi masalah jika memang itu yang mereka inginkan dalam hidupnya, tidak ada yang salah sejauh mereka betul - betul terpuaskan.
Tetapi jika tidak puas dengan kondisi sekarang ini, LAKUKAN sesuatu.
Apakah anda menjumpai atau mengetahui seseorang yang lebih bodoh dan bakatnya lebih rendah dari anda tetapi ia lebih sukses dari pada anda.?? Pernahkah kita bertanya pada diri sendiri, "saya tahu saya lebih baik dari pada mereka, tetapi mengapa mereka lebih sukses.?" Mungkin anda lebih cerdas, tetapi mereka bertindak jauh lebih banyak dari pada anda, sehingga tidak mengherankan mereka memperoleh hasil lebih banyak. Dan salah satu tindakan yang mereka lakukan bisa jadi merupakan sebuah proses belajar atau membangun keahlian dalam bekerja sama, mengambil keputusan dan lain sebagainya yang merupakan alat bantu untuk menuju sukses.
Jadi mengapa banyak orang pandai, gagal bertindak secara konsisten untuk mencapai tujuan mereka.?
Pertama - tama pahamilah bahwa yang menggerakan kita untuk bertindak adalah emosi yang kita alami. Emosi seperti rasa takut, apatis, gelisah, ketidakpastian, rasa malas membuat kita lumpuh untuk bertindak. Di sisi lain kondisi emosi seperti antusiasme, motivasi dan kepercayaan diri membuat kita bersemangat dan menjadikan segala sesuatu bisa saja terjadi.
Kemampuan untuk mengarahkan dan mengelola kondisi emosi untuk mencapai kinerja puncak ini disebut Penguasaan Pribadi.
Banyak orang yang saya kenal memiliki ide - ide cemerlang dan kepandaian untuk bisa sukses, namun mereka tidak memiliki penguasaan pribadi untuk mengarahkan emosi yang membuat mereka bertindak.
Mereka mungkin memiliki ide bisnis yang hebat, namun rasa takut membelenggu mereka. Mereka mungkin telah menetapkan tujuan - tujuan baru yang inspiratif, tetapi mereka tidak memiliki motivasi untuk melakukan tindakan apapun untuk mencapainya.
Pada awalnya mungkin mereka bertindak, namun segera berhenti ketika mereka mengalami frustasi, kegelisahan maupun kegagalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar