Kue Ulang Tahun Rp. 50.000,00

     Tepat tanggal 3 dan 4 Maret adalah hari ulang tahun Ayah dan Ibuku. Ulang tahun mereka memang berurutan yaitu tanggal 3 dan 4 Maret. Bergegas aku pergi ke toko kue untuk membeli roti ulang tahun, kebetulan memang saat itu aku sedang ngambil cuti dan berada di rumah orang tua ku.
     Hari menjelang sore, ketika Ayah baru pulang dari masjid belakang rumah sehabis sholat ashar. Aku memang sengaja mencari waktu yang tepat untuk memberikan kue ulang tahun buat Ayah dan Ibu.
     Setiap sore seperti biasa memang Ayah dan Ibu selalu duduk - duduk di ruang keluarga membicarakan anak - anak mereka sambil menikmati teh hangat. Saat itulah kukeluarkan kue ulang tahun, menyalakan lilinnya, menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk Ayah dan Ibuku.
     Kaget campur haru, Aku bener - bener gak menyangka Ayah dan Ibu bahagia sekali sampai - sampai mereka menitikkan air mata. Mereka bilang seumur hidup, beliau baru pernah meniup lilin kue ulang tahun pada hari ulang tahun mereka.
     Sontak tanpa aku sadari, aku pun meneteskan air mata, entah air mata apa, yang jelas aku bahagia sekali saat itu. Aku peluk mereka erat - erat seraya mengucapkan selamat ulang tahun. Aku bener - bener gak nyangka, yang awalnya membelikan mereka kue ulang tahun hanya sekedar agar ada suasana berbeda, ternyata tidak sesederhana itu yang mereka rasakan.
     Ya Allah andaikan dari dulu aku selalu bisa hadir dan memberikan kue ulang tahun pada hari ulang tahun mereka, pastinya mereka akan bahagia sekali. Bener - bener hal yang tidak pernah terfikirkan olehku sejak dulu. Ternyata kehadiranku dan kue ulang tahun yang harganya kurang lebih Rp. 50.000,00 lebih berharga dan lebih membuat mereka bahagia, dari pada uang puluhan juta rupiah yang aku kirimkan setiap bulannya ke rekening mereka.

Hal - hal yang kadang sepele buat kita ternyata bisa berdampak systemic terhadap kebahagiaan orang tua kita, berilah selalu perhatian - perhatian dan teruslah buat orang tua kita selalu tersenyum bahagia.

Makin Bahagia.