Pages

Jumat, 26 Agustus 2011

Otak Besar

     Allah berfirman di dalam al-Quran tentang salah satu kejahatan orang kafir yang melarang Nabi Muhammad SAW untuk shalat di Ka'bah:

"Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubun-nya, (yaitu ) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka. " (QS al -Alaq : 15 -16) 

     Mengapa al-Quran menggambarkan bagian depan kepala sebagai pembohongan dan perbuatan dosa? Mengapa al-Quran tidak mengatakan bahwa seseorang itu berbohong dan melakukan dosa? Apakah ada hubungannya antara bagian depan kepala dan kebohongan dan perbuatan penuh dosa?

     Jika kita

Kulit Sebagai Panca Indera

     Profesor Tejatat Tejasen mengucapkan kalimat "Laa illaha illallah Muhammad Rasul Allah." Pria ini mengucapkan kalimat shahadah. Dengan demikian dia menyatakan menjadi seorang Muslim. Hal ini terjadi selama Konferensi Kedokteran ke-5 yang diadakan di Riyadh, Saudi Arabia. Dialah Profesor Tejatat Tejasen, Ketua Jurusan Anatomi di Chiang Mai, Universitas Thailand. Dia sebelumnya Dekan Fakultas Kedokteran di Universitas yang sama.

     Kami menunjukkan beberapa

Kamis, 25 Agustus 2011

Munculnya Penyakit Baru Akibat Penyebaran Gatal

     Profesor TVN Persaud berkata: "Tiidak ada kesulitan dalam pemikiran saya yang berkenaan bahwa ini adalah sebuah wahyu dari Tuhan atau petunjuk yang diturunkan kepadanya dengan pernyataan sebagai berikut.

     Kami menghadirkan kepada Anda Profesor TVN Persaud, ahli anatomi, ahli kesehatan anak-anak, dan ahli ginekologi kebidanan dan ilmu reproduksi di Universitas Manitoba, Winniverg, Menitoba Kanada. Di sana, ia menjabat Ketua Jurusan Anatomi selama 10 tahun. Profesor Keith Moore memperkenalkan Prof. Persaud kepada kami dan mengira bahwa ada tiga pemikiran bebas sarjana dan ilmuwan yang mana keasyikan utamanya akan pencarian kebenaran. Profesor Persaud adalah salah satu dari semua itu. Dia seorang yang terkenal dalam bidangnya dan penulis maupun edi­tor dari 22 buku dan telah diterbitkan lebih dari 181 dokumen ilmiah. Tahun 1991, dia menerima JCB Grant Award dari Asosiasi Ahli Anatomi Kanada. Dia juga memasukkan

Pekembangan Janin

     Kami menghadirkan kepada Anda Profesor Marshal Johnson, Profesor Emeritus Anatomi dan Perkembangan Biologi di Thomas Jefferson, Univeritas Philadelphia, Pennsylavia, Amerika Serikat. Selama 22 tahun, dia seorang ahli anatomi, Ketua Jurusan Anatomi dan Direktur Institut Baugh Daniel. Dia juga Presiden Perhimpunan Teratologi. Dia menulis lebih dari 200 judul buku yang telah diterbitkan. Ketika kami bertemu dengan Profesor Johnson pada Konferensi Medis ketujuh di Saudi Arabia, dalam sebuah kepanitian khusus yang dibentuk untuk penyelidikan dan investigasi bukti-bukti ilmiah di dalam al-Quran dan Sunnah.

     Ketika kami bertemu

Kamu Kudu Bersyukur


Bersyukurlah kepada Allah SWT...
     Seorang anggota TNI pernah curhat kepada temannya, "Huh.! Sudah sekian tahun aku mengabdi, tetap saja jadi kapten. Kata atasanku, dua tahun lagi aku baru bisa naik pangkat, sedangkan masa pensiunku sudah dekat."
     Kamu harusnya bersyukur. Walau bagaimanapun, bapak masih bisa naik pangkat." Hibur temannya yang kebetulan pemain bola. "Lhahh kalau aku.? Dari dulu dan sampai kapanpun, tetap saja jadi kapten." Heheheee.

  • Sebenarnya Anda adalah orang yang sangat beruntung, baik dalam karier maupun dalam kehidupan sehari-hari.
  • Kalaulah setiap permintaan manusia direkam, mungkin butuh jutaan giga memory external hard disc untuk merekam dan menyimpannya.
  • Andai saja seluruh proses menuju kekayaan material, mental, dan spiritual dilebur menjadi satu kata, maka kata itu adalah 'Syukur'.
  • Setiap kali Anda menyebut rasa 'syukur' atau menyimpan rasa 'syukur', maka pada saat yang bersamaan, Anda sedang membekali diri Anda dengan Energi-energi pisitif.
  • Janganlah kita pandai meminta kepada-Nya. Kita juga mesti pandai bersyukur.
Syukur Cara Otak Kiri      : Meminta ~ Dikabulkan ~ Bersyukur.
Syukur Cara Otak Kanan  : Bersyukur ~ Meminta ~ Dikabulkan.

adagalihdimari~salam action

Rabu, 24 Agustus 2011

Tertawa dan Otak Kanan


  • Sewaktu anda tertawa karena sebuah gurauan, maka pada waktu yang sama anda sedang mengasah Otak Kanan anda.
  • Rumah Sakit Dharma Graha di Tangerang telah menerapkan terpi tertawa semenjak tahun 1999 untuk mempercepat proses penyembuhan.
  • Telah terbukti, eksekutif-eksekutif paling efektif acap kali menyelipkan dan menyisipkan sebuah gurauan.
  • Tertawa itu menular lebih cepat dari pada menguap. Dampaknya, manfaat tertawa pun menjalar dengan pesat.
  • Mereka yang cenderung dominan otak kanannya dapat tertawa tanpa tahu penyebabnya, bukankah kegembiraan itu tidak bersyarat.
Ahhh sudahlah, jangan malu-malu. Temani saya tertawa sekarang, toh saya tidak menertawakan anda... hahahahaaaa wakakakakakk haghagahgahgahaghgahgggg....

Sabtu, 20 Agustus 2011

10 Tip menjadi Pribadi yang disukai

Dapet tips dari forum tentang bagaimana cara menjadi seseorang atau pribadi yang disukai banyak orang. Tentunya ini merupakan dambaan setiap orang sehingga memiliki pergaulan yang luas. Berikut saya rangkum sepuluh tip tersebut :

Seringlah memuji lawan bicara Anda : orang pada umumnya suka dipuji. usahakan memuji dengan tulus dan sewajarnya. Memuji bukan berarti menjilat.

Buat orang lain merasa dirinya penting :

Fase Embrio

Kami perkenalkan Prof. G.C. Goeringer kepada Anda. Dia adalah Direktur Kursus dan Direktur Asosiasi Ahli Kesehatan Embrio di Jurusan Biologi Sel, Sekolah Kedokteran Universitas George­town, Washington DC. Kami bertemu dengannya dan menanyakan apakah dalam sejarah embriologi ada beberapa sebutan fase yang berbeda dari pertumbuhan embrio dan apakah ada buku tentang embriologi pada zaman Nabi Muhammad SAW atau beberapa abad setelahnya yang mana menyebutkan bermacam-macam fase atau apakah pembagian fase yang berbeda ini hanya datang untuk dilketahui pada pertengahan abad kesembilanbelas. Dia berkata bahwa Yunani Kuno memperhatikan studi embriologi dan beberapa dari mereka mencoba menggambarkan apa yang terjadi dengan janin dan bagaimana pertumbuhannya. Kami setuju dengannya bahwa Aristoteles di antara mereka, mencoba menguraikan beberapa teori pada suatu subjek tetapi apakah ada beberapa sebutan yang dibuat dari fase ini?

Kami tahu bahwa

Pemenang

     Pada dasarnya seseorang tidak bisa menjadi pemenang dikarenakan tidak memiliki alasan yang kuat untuk menjadi pemenang...

  • Ada beberapa orang yang beranggapan bahwa menang adalah sesuatu yang negatif (upzt kenapa bisa begitu yak.?), pernahkah anda bertemu seseorang yang rela kalah atau rela untuk kalah, hanya karena takut atau tidak ingin dianggap sombong dan ini benar-benar terjadi, mental inilah yang membentuk sabotase diri terekam dengan jelas di otak kanan, yang pada akhirnya membuat seseorang tersebut tidak bisa menang atau tidak ingin menang.

Kebahagiaan Milik Anda

Kebahagiaan Anda
Ciptakan kebahagiaan anda sendiri. Anda bertanggung jawab terhadap kebahagiaan anda sendiri. Tidak ada orang yang bisa membuat anda bahagia selain diri anda sendiri. Dan juga jangan menggantungkan kebahagiaan anda dari orang lain, kemungkinan anda akan lebih banyak kecewa.

"Menghadirkan Pikiran Bahagia"

Kalau anda merasa senang dengan

Kamis, 18 Agustus 2011

Fase Penciptaan Manusia (B)

     Buku berjudul "Perkembangan Manusia" yang ditulis Profesor Keith Moore telah diterjemahkan ke dalam delapan bahasa. Buku ini dijadikan referensi penelitian ilmiah, dan dipilih oleh Komite Khusus di Amerika Serikat sebagai buku terbaik yang ditulis oleh satu orang. Kami bertemu dengan penulis buku ini dan menjelaskan kepadanya beberapa ayat al-Quran dan hadis yang berkaitan dengan spesialisnya di bidang embriologi.

     Profesor Moore meyakinkan keterangan kami, sehingga kami mengajukan pertanyaan sebagai berikut:

Fase Penciptaan Manusia (A)

     Allah mengutus Nabi Muhammad SAW sebagai rasul untuk seluruh dunia sebagaimana yang difirmankan Allah di dalam al-Quran,
"Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi sernesta alam. " (QS al-Anbiyaa' : 107)

     Dan Nabi Muhammad SAW juga utusan Allah untuk orang Badui yang tinggal di gurun sebagaimana dia utusan Allah untuk ilmuwan sekarang ini yang dipenuhi alat-alat laboratorium modern. Dia adalah utusan Allah untuk semua manusia di setiap saat. Sebelum Nabi Muhammad SAW setiap rasul diutus semata-mata untuk kaumnya sendiri. . .

"Kamu hanyalah seorang pemberi peringatan, dan bagi tiap-tiap kaum ada orang yang memberi petunjuk. " (QS ar-Ra'ad : 7)

     Akan tetapi,

Rabu, 17 Agustus 2011

Islam dan llmu Pengetahuan

     Islam menjunjung tinggi status ilmu pengetahuan dan orang yang berilmu, menghormati mereka sebagai saksi setelah malaikat yang berhubungan dengan fakta baru tiada Tuhan selain Allah, sebagaimana yang telah Allah firmankan kepada kita:

"Allah menyatakan bawasannya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yeng berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan demikian itu). Tak ada Tuhan melaikan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lahi Maha Bijaksana." (QS AIi Imran : 18)

Dan Allah Yang Maha Agung dan Maha Muha berfirman kepada kita:
"Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Illah (sesembahan, Tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal ". (QS Muhammad : 19)

     Telah diketahui dari al-Quran bahwa

Apakah AI-Quran itu dan Siapakah Muhammad itu?


     Al-Quran adalah firman Allah sebagai sumber utama untuk setiap keyakinan dan ibadah orang Islam. Hal ini merupakan sebuah peraturan untuk semua subjek yang berhubungan dengan manusia, kebijakan, ajaran, ibadah, jual-beli, hukum, dan lain-lain. Akan tetapi yang Paling utama adalah hubungan antara Allah dan makhluk Nya. Pada saat yang sama, al-Quran juga memberikan pedoman dan ajaran secara mendetail tentang kemasyarakatan, bergaul atau berperi laku dengan sesama manusia dan sistem ekonomi secara adil.

     Mushaf al-Quran diturunkan kepada Nabi Muham­mad SAW dalam bahasa Arab. Sehingga banyak terjemahan al-Quran, baik yang diterjemahkan ke daiam bahasa Inggris atau bahasa lain. Tidak ada al-Quran lain atau versi lain al-Quran selain al-Quran itu sendiri. Al-Quran tetap eksis hanya dalam bahasa Arab sejak diturunkan.

Syarat Syahnya Shalat

     Ada tiga syarat yang meneyebabkan shalat seseorang syah dan diterima oleh Alla SWT. Oleh karena itu, kita kudu memperhatikan tiga syarat berikut ini.

1. Bersih dari hadats kecil maupun besar.
Cara membersihkan hadats kecil adalah dengan berwudhu, sedangkan untuk menghilangkan hadats besar adalah dengan mandi junub. Orang yang shalat kudu dalam keadaan suci, baik dari hadats kecil maupun besar.

"Allah SWT tidak akan menerima shalat tanpa bersuci." (HR. Muslim)

Ketika ada sahabat yang bertanya tentang madzi, Rasulullah menjawab, "Hendaklah dia membasuh kemaluan dan kedua biji kemaluannya." (HR. Abu Dawud dan dishahihkan oleh Al-AlBani)

Sabtu, 13 Agustus 2011

Syarat Wajib Shalat

     Adapun syarat wajibnya shalat adalah sebagai berikut ;
1. Islam
Hanya orang Islam yang diwajibkan mendirikan shalat lima waktu. Lainnya tidak. Andaikata ada orang kafir ikut-ikutan shalat, makan shalatnya itu sia-sia.
Rasulullah bersabda :
"Aku diperintahkan memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah SWT, Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT, mendirikan shalat, dan membayar zakat." (HR. Bukhari dan Muslim)

Jumat, 12 Agustus 2011

Menjaga Shalat Berakibat Bahagia di Dunia dan Akherat

Sungguh beruntung orang beriman yang khusyuk dalam shalatnya, merenungi dan memahami makna bacaan-bacaannya dalam shalat, yaitu shalat yang ikhlas dalam melaksanakannya, menghadirkan rasa takut kepada Allah SWT, membaca zikir atau Al-Quran di dalamnya, yang akan memerintahkan berbuat baik dan mencegah berbuat yang mungkar. Artinya setelah Vertikalnya dapat selanjutnya diaplikasikan ke Horisontalnya.

Inilah kabar gembira langsung dari Allah SWT yang menjamin kebahagiaan di dunia bagi orang yang mendirikan shalat dengan khusyuk.

Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya, beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya." (QS. AL-Mu'minun : 1-2)

Di samping itu,

Mengapa Kudu Sholat

Allah SWT berfirman:
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia, kecuali agar mereka beribadah kepada-Ku" (QS. Adz-Dzariyat : 56)
Kita hidup di dunia ini hanya untuk mengemban satu tugas : Beribadah kepada Allah SWT.!!
Melaksanakan perintah Allah SWT adalah ibadah, begitu juga sebaliknya menjauhi larangan Allah SWT juga ibadah.

Shalat adalah

Selasa, 09 Agustus 2011

Sungai Di Dalam Laut

Adanya Fenomena Sungai di dalam laut mengundang rasa penasaran banyak orang, karena sepertinya hal yang aneh. Benarkah ada Sungai di Dalam Laut ??. Anatoly Beloshchin, seorang penyelam berhasil mengambil gambar 'sungai di dalam laut' dari kedalaman 60 meter perairan Cenote Angelita, Mexico. Dengan adanya gambar dari seorang penyelam yang diambil di Mexico itu menjelaskan kalo sungai di dalam laut memang ada.

Seperti dilansir crystalkiss.com,

Senin, 08 Agustus 2011

Hutang Sebesar Gunung Uhud


Bahaya Hutang dari sudut pandang agama.
  • Jiwa seorang mukmin masih bergantung dengan hutangnya hingga dia melunasinya. (HR. Tirmidzi)
  • Siapa saja yang berhutang lalu berniat tidak mau melunasinya, maka ia akan bertemu Allah (pada hari kiamat) dalam status sebagai pencuri. (HR. Ibnu Majah)
  • Semua dosa orang yang mati syaid akan diampuni kecuali hutang. (HR. Muslim)
  • Barang siapa mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham. (HR. Ibnu Majah)
Dalam era dunia modern manusia sangatlah mudah untuk berhutang. Dalam kebanyakan transaksi manusia dianjurkan untuk terlibat dalam hutang alias transaksi yang tidak tunai. Sedikit sedikit kredit. Apalagi skema pelunasan hutangnya melibatkan praktek riba yang termasuk dosa besar.

Sedekah

Salah satu amalan yang mengeluarkan kita dari kesulitan adalah SEDEKAH.!!

Sekilas tidak masuk akal.??
Masa kita yang sedang dililit utang malah disuruh sedekah, apakah tidak terbalik justru kita yang kudu disedekahi, hahahahaaa kesian banget sih.!!!!
Namun memang anda tidak salah baca,.!!!
Baca dan perhatikan ayat berikut ini ;

"Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah SWT kepadanya. Allah SWT tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah SWT berikan kepadanya. Allah SWT kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan". (QS. Ath-Thalaaq 7)

Sedekah Solusi semua Kesulitan.....
"Tidak akan pernah berkurang harta yang disedekahkan melainkan bertambah bertambah bertambah". (HR. Tirmidzi)

Seorang lelaki menemui Nabi Muhammad saw dan bertanya, "Ya Rasulullah sedekah apa yang paling utama.?"
Nabi Muhammad saw menjawab, "Sedekah yang kau berikan ketika kau dalam keadaan sehat, kikir dan takut terhadap kemiskinan dan menginginkan kekayaan. Janganlah menunggu sampai dekatnya saat kematian dengan mengatakan, untuk si fulan sekian dan untuk si fulan sekian, dan harta tersebut telah menjadi milik ahli warisnya". (HR. Bukhari)

Istighfar

Mohon Ampun Atas Segala Dosa

"Maka Aku katakan kepada mereka ; Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun". (QS. Nuh 10)

"Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat". (QS. Nuh 11)
"Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai". (QS. Nuh 12)

"Barang siapa yang selalu beristighfar, maka AllahSWT akan menjadikan keluh kesah jadi kegembiraan. Dan kesempitan menjadi keleluasaan". (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

Istighfar yang dimaksud, bukanlah bacaan tanpa makna yang hanya diucapkan saja. Melainkan sebuah bentuk pengakuan dari lubuk hati atas dosa yang pernah dilakukan. Mengakui dengan segala kerendahan hati kepada Tuhan Yang Maha Pengampun dan berjanji untuk tidak mengulanginya dikemudian hari.

Seorang ahli hikmah, Al Hasan Al Jadubah, sebagaimana

Ketika Tuhan Berkata Tidak

Dan Tuhanmu berfirman : "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-oramg yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina dina". (QS. Al-Mu'min 60)

Namun tidak jarang kita merasa doa yang kita panjatkan tidak kunjung terkabul. Kenapa kita belum bisa terlepas dari masalah hutang yang membelenggu ini.?? Kalau memang Tuhan memperkenankan doa siapa saja yang memintanya, mengapa doa kita belum juga terkabul.

Pertama-tama kita kudu instropeksi dulu karena ada beberapa hal yang menyebabkan sepertinya doa nyangkut di langit, maka bisa jadi alasannya adalah ;
  • Yang kita minta belum tentu yang terbaik menurut-Nya. Dalam kitab suci dikatakan bahwa apa yang terbaik menurut kita belum tentu yang terbaik menurut-Nya. Bukankah sekilas kalau kita melihat ke belakang begitu banyak permintaan kita yang tidak dikabulkan-Nya belakangan justru kita syukuri karena tidak dikabulkan olah-Nya. Karena Allah SWT lah yang Maha Tahu apa yang terbaik untuk kita.
  • Masalah yang menimpa kita, bisa jadi sebagai penebus dosa-dosa kita di masa lalu.
  • Penderitaan dan ujian akan mendekatkan kita kepada-Nya, alhamdulillah kita masih diberi kesempatan untuk mengingat-Nya.
  • Sebagai penguji iman, mana yang sejati mana yang semu.
Nabi bersabda, "Seseorang dari kalian akan terkabul (doanya) selama ia tidak tergesa-gesa dalam mengucapkan kalimat, "Sungguh, aku telah memohon kepada-Mu wahai Rabbi, namun belum juga terkabul".

Ketika ditanyakan, "Wahai Rasulullah, apa itu terges-gesa?" Beliau menjawab, "Mengatakan, 'Aku telah banyak berdoa tapi aku tak kunjung melihatnya terkabul'. Lalu ia merasa rugi."

Oleh karena itu bersabarlah dalam berdoa memohon kepada-Nya.
Yang menghambat doa terkabul :
  1. Tergesa-gesa dalam berdoa.
  2. Tidak spesifik dalam meminta.
  3. Tidak meyakini bahwa Tuhan akan mengabulkan doanya.
"Ketahuilah, Allah SWT tidak akan mengabulkan doa dari hati orang-orang yang lalai."

adagalihdimari ~ salam action

Minggu, 07 Agustus 2011

Batu, Kerikil dan Pasir

Hal Besar
Semakin anda fokus dengan hal-hal sepele, maka, ruang, energi dan waktu untuk hal yang besar akan habis.
be well,

Ada seorang profesor disebuah universitas pada suatu sore memulai kelas dengan membawa sebuah wadah yang terbuat dari kaca, batu, kerikil dan pasir halus. Saat itu murid-muridnya tidak mengerti maksud sang profesor,hanya mengamati gerak-geriknya saja.Ia mulai dengan mengambil wadah transparan yang terbuat dari kaca, kemudian mulai mengisi wadah dengan batu-batu satu persatu.Setelah hampir penuh ia berteriak kepada muridnya,”sudah penuh?” dengan canda tawa para murid berteriak,”Ya, sudah mulai penuh,” sambil bertanya-tanya apa yang akan dilakukan sang profesor.

Kemudian dia mulai memasukkan kerikil kecil diantara batu tersebut. Sambil bertanya,”sudah penuh?” dijawab oleh para murid,”ya, sudah penuh”.

Kemudian profesor memasukkan pasir halus kedalam wadah tersebut dan menggoyang hingga tercampur antara pasir, kerikil dan batu. Dia menunjukkan wadah yang dipenuhi oleh pasir-pasir halus sambil bertanya,”dimana batu-batuan dan kerikilnya?” para muridnya menjawab,”tidak kelihatan”.

Sang profesor duduk, dan menjelaskan, “batu-batu ini menggambarkan hal-hal yang penting menurut anda seperti, keluarga, ayah, ibu, pasangan hidup anda, kesehatan anda, anak-anak anda dan seterusnya”.”Kerikil ini adalah hal-hal penting kedua yang anda anggap berharga seperti pekerjaan, uang, mobil, rumah dan seterusnya”. Jelas profesor”pasir-pasir halus ini adalah hal-hal kecil lain diluar dari batu dan kerikil dalam hidup anda.” Tambah profesor

“Jika anda memasukkan pasir terlebih dulu, maka, anda tidak punya ruang untuk batu dan kerikil. Semakin anda fokus dengan hal-hal sepele, maka, ruang, energi dan waktu untuk hal yang besar akan habis.” Jelas profesor.

Apakah anda selalu mengutamakan BATU, KERIKIL atau PASIR?

Spek Otak Manusia

Sudah sering kita mendengar sebuah guyonan tentang mahalnya harga sebuah otak seseorang yang jarang dipakai (dibaca masih original). Mahalnya harga otak tersebut lebih disebabkan karena rendahnya penggunaan otak itu sendiri.

Padahal jumlah sel otak adalah sama pada setiap manusia, kita maupun AlbertEinstein pun sama. Yang membedakan adalah penggunaan dan pendayagunaanya.

Meskipun otak memiliki berat kurang lebih 2% dari berat badan kita, otak membutuhkan 15% dari keluaran jantung dan 20% dari total asupan oksigen ke dalam tubuh kita. Mekipun saat kita sedang istirahat bahkan tertidur, otak tetap membutuhkan asupan oksigen. ketika kita menerima informasi maka sel-sel sepanjang cabang-cabang pada otak akan terhubung. Pada saat inilah otak itu berkerja dan energi yang dibutuhkan adalah sangat besar.

Otak manusia memiliki lebih dari 30 juta sel saraf yang di sebut neuron, dan kapasitas memorinya mencapai hingga lebih dari 30 Triliun giga-byte. Pemikiran adalah hasil dari kinerja otak. Bisa atau tidak bisa, sanggup atau tidak sanggup itu adalah pilihan, otak yang membuat pilihan "pasti bisa ~ pasti sanggup" akan menghasilkan kepercayaan dan motivasi unik untuk bertindak. Otak manusia adalah anugerah dari Allah SWT. Dan kemampuan akal adalah pembeda antara manusia dengan mahluk hidup selain manusia. Allah telah memerintahkan kita agar menjadi mahluk yang mendatangkan manfaat bagi sesama.

adagalihdimari~salam action

Kamis, 04 Agustus 2011

Musa dan Khidhr

Al-Khiḍir adalah seorang nabi misterius yang dituturkan oleh Allah dalam Al-Qur'an dalam Surah Al-Kahfi ayat 60-82. Selain kisah tentang nabi Khidir yang mengajarkan tentang ilmu dan kebijaksanaan kepada Nabi Musa asal usul dan kisah lainnya tentang Nabi Khidir tidak banyak disebutkan.

Al-Khiḍr secara harfiah berarti 'Seseorang yang Hijau' melambangkan kesegaran jiwa, warna hijau melambangkan kesegaran akan pengetahuan “berlarut langsung dari sumber kehidupan.” Dalam literature tasawuf, dikatakan bahwa Khidr memiliki telah diberikan sebuah nama, yang paling terkenal adalah Balyā bin Malkān.

Dalam bukunya yang berjudul “Mystical Dimensions of Islam”, oleh penulis Annemarie Schimmel, Khidr dianggap sebagai salah satu nabi dari empat nabi dalam kisah Islam dikenal sebagai ‘Sosok yang tetap Hidup’ atau ‘Abadi’. Tiga lainnya adalah Nabi Idris , Nabi Ilyas , dan Nabi Isa. Hanya Allah SWT Yang Maha Tahu.

Kisah Musa dan Khiḍr dituturkan oleh Al-Qur'an dalam Surah Al-Kahfi ayat 60-82. Menurut Ibnu Abbas, Ubay bin Ka'ab menceritakan bahawa beliau mendengar nabi Muhammad bersabda: “Sesungguhnya pada suatu hari, Musa berdiri di khalayak Bani Israil lalu beliau ditanya, “Siapakah orang yang paling berilmu?” Jawab Nabi Musa, “Aku” Lalu Allah menegur Nabi Musa dengan firman-Nya, “Sesungguhnya di sisi-Ku ada seorang hamba yang berada di pertemuan dua lautan dan dia lebih berilmu daripada kamu.”
Lantas Musa pun bertanya, “Wahai Tuhanku, dimanakah aku dapat menemuinya?” Allah pun berfirman, “Bawalah bersama-sama kamu seekor ikan di dalam sangkar dan sekiranya ikan tersebut hilang, di situlah kamu akan bertemu dengan hamba-Ku itu.” Sesungguhnya teguran Allah itu mencetuskan keinginan yang kuat dalam diri Nabi Musa untuk menemui hamba yang shalih itu. Di samping itu, Nabi Musa juga ingin sekali mempelajari ilmu dari Hamba Allah tersebut.
Musa kemudiannya menunaikan perintah Allah itu dengan membawa ikan di dalam wadah dan berangkat bersama-sama pembantunya yang juga merupakan murid dan pembantunya, Yusya bin Nun.
Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada muridnya; "Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua buah lautan; atau aku akan berjalan sampai bertahun-tahun". (Surah Al-Kahfi : 60)
Mereka berdua akhirnya sampai di sebuah batu dan memutuskan untuk beristirahat sejenak karena telah menempuh perjalanan cukup jauh. Ikan yang mereka bawa di dalam wadah itu tiba-tiba meronta-ronta dan selanjutnya terjatuh ke dalam air. Allah SWT membuatkan aliran air untuk memudahkan ikan sampai ke laut. Yusya` tertegun memperhatikan kebesaran Allah menghidupkan semula ikan yang telah mati itu.
Selepas menyaksikan peristiwa yang sungguh menakjubkan dan luar biasa itu, Yusya' tertidur dan ketika terjaga, beliau lupa untuk menceritakannya kepada Musa Mereka kemudiannya meneruskan lagi perjalanan siang dan malamnya dan pada keesokan paginya,
Maka tatkala mereka sampai ke pertemuan dua buah laut itu, mereka lalai akan ikannya, lalu ikan itu melompat mengambil jalannya ke laut itu." (Surah Al-Kahfi : 61)
Maka tatkala mereka berjalan lebih jauh, berkatalah Musa kepada muridnya` “Bawalah ke mari makanan kita, sesungguhnya kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini.” (Surah Al-Kahfi : 62)
Ibn `Abbas berkata, “Nabi Musa sebenarnya tidak merasa letih sehingga baginda melewati tempat yang diperintahkan oleh Allah supaya menemui hamba-Nya yang lebih berilmu itu.” Yusya’ berkata kepada Nabi Musa,
Muridnya menjawab: “Tahukah guru bahwa ketika kita mencari tempat berlindung di batu tadi, sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidak lain yang membuat aku lupa untuk menceritakannya kecuali syaitan dan ikan itu kembali masuk kedalam laut itu dengan cara yang amat aneh.” (Surah Al-Kahfi : 63)
Musa segera teringat sesuatu, bahwa mereka sebenarnya sudah menemukan tempat pertemuan dengan hamba Allah yang sedang dicarinya tersebut. Kini, kedua-dua mereka berbalik arah untuk kembali ke tempat tersebut yaitu di batu yang menjadi tempat persinggahan mereka sebelumnya, tempat bertemunya dua buah lautan.
Musa berkata, “Itulah tempat yang kita cari.” Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula. (Surah Al-Kahfi : 64)
Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan ilmu dari sisi Kami." (Surah Al-Kahfi : 65)
Terdapat banyak pendapat tentang tempat pertemuan Musa dengan Khidir. Ada yang mengatakan bawa tempat tersebut adalah pertemuan Laut Romawi dengan Parsia yaitu tempat bertemunya Laut Merah dengan Samudra Hindia. Pendapat yang lain mengatakan bahwa lautan tersebut terletak di tempat pertemuan antara Laut Roma dengan Lautan Atlantik. Di samping itu, ada juga yang mengatakan bahwa lautan tersebut terletak di sebuah tempat yang bernama Ras Muhammad yaitu antara Teluk Suez dengan Teluk Aqabah di Laut Merah.

Persyaratan belajar
Setibanya mereka di tempat yang dituju, mereka melihat seorang hamba Allah yang berjubah putih bersih. Nabi Musa pun mengucapkan salam kepadanya. Khidir menjawab salamnya dan bertanya, “Dari mana datangnya kesejahteraan di bumi yang tidak mempunyai kesejahteraan? Siapakah kamu” Jawab Musa, “Aku adalah Musa.” Khidir bertanya lagi, “Musa dari Bani Isra’il?” Nabi Musa menjawab, “Ya. Aku datang menemui tuan supaya tuan dapat mengajarkan sebagian ilmu dan kebijaksanaan yang telah diajarkan kepada tuan.”
Musa berkata kepada Khidhr: "Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?" (Surah Al-Kahfi : 66)
Dia menjawab, “Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup bersabar bersama-samaku.” (Surah Al-Kahfi : 67)
“Wahai Musa, sesungguhnya ilmu yang kumiliki ini ialah sebahagian daripada ilmu karunia dari Allah yang diajarkan kepadaku tetapi tidak diajarkan kepadamu wahai Musa. Kamu juga memiliki ilmu yang diajarkan kepadamu yang tidak kuketahuinya.”
Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?" (Surah Al-Kahfi : 68)
Musa berkata, “Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai seorang yang sabar dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusan pun.” (Surah Al-Kahfi : 69)
Dia (Khidir) selanjutnya mengingatkan, “Dia berkata: Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu apapun, sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu.” (Surah Al-Kahfi : 70)

Perjalanan Khidir dan Musa
Demikianlah seterusnya Musa mengikuti Khidir dan terjadilah beberapa peristiwa yang menguji diri Musa yang telah berjanji bahawa baginda tidak akan bertanya sebab sesuatu tindakan diambil oleh Nabi Khidir. Setiap tindakan Nabi Khidir a.s. itu dianggap aneh dan membuat Nabi Musa terperanjat.
Kejadian yang pertama adalah saat Nabi Khidir menghancurkan perahu yang ditumpangi mereka bersama. Nabi Musa tidak kuasa untuk menahan hatinya untuk bertanya kepada Nabi Khidir. Nabi Khidir memperingatkan janji Nabi Musa, dan akhirnya Nabi Musa meminta maaf karena kalancangannya mengingkari janjinya untuk tidak bertanya terhadap setiap tindakan Nabi Khidir.
Maka berjalanlah keduanya, hingga tatkala keduanya menaiki perahu lalu Khidhr melobanginya. Musa berkata: "Mengapa kamu melobangi perahu itu akibatnya kamu menenggelamkan penumpangnya?" Sesungguhnya kamu telah berbuat sesuatu kesalahan yang besar." (Surah Al-Kahfi : 71)
Dia (Khidhr) berkata: "Buknkah aku telah berkata: "Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sabar bersama dengan aku." (Surah Al-Kahfi : 72)
Musa berkata: :Janganlah kamu menghukum aku karena kelupaanku dan janganlah kamu membebani aku dengan sesuatu kesulitan dalam urusanku." (Surah Al-Kahfi : 73)
Selanjutnya setelah mereka sampai di suatu daratan, Nabi Khidir membunuh seorang anak yang sedang bermain dengan kawan-kawannnya. Peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh Nabi Khidir tersebut membuat Nabi Musa tak kuasa untuk menanyakan hal tersebut kepada Nabi Khidir. Nabi Khidir kembali mengingatkan janji Nabi Musa, dan beliau diberi kesempatan terakhir untuk tidak bertanya-tanya terhadap segala sesuatu yang dilakukan oleh Nabi Khidir, jika masih bertanya lagi maka Nabi Musa harus rela untuk tidak mengikuti perjalanan bersama Nabi Khidir.
Maka berjalanlah keduanya; hingga tatkala keduanya berjumpa dengan seorang anak, maka Khidhr membunuhnya. Musa berkata: "Mengapa kamu membunuh jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain? Sesungguhnya kamu telah melakukan suatu yang mungkar." (Surah Al-Kahfi : 74)
Khidhr berkata: "Bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat bersabar bersamaku?" (Surah Al-Kahfi : 75)
Musa berkata: "Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah (kali) ini, maka janganlah kamu memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya kamu sudah cukup memberi uzur padaku." (Surah Al-Kahfi : 76)
Selanjutnya mereka melanjutkan perjalanan hingga sampai disuatu wilayah penduduk. Mereka kelelahan dan hendak meminta bantuan kepada penduduk sekitar. Namun sikap penduduk sekitar tidak bersahabat dan tidak mau menerima kehadiran mereka, Nabi Khidir malah memperbaiki tembok suatu rumah yang rusak di daerah tersebut. Nabi Musa tidak kuasa kembali untuk bertanya terhadap sikap Nabi Khidir ini yang membantu memperbaiki tembok rumah setelah penduduk menzalimi mereka. Akhirnya Nabi Khidir menegaskan pada Nabi Musa bahwa beliau tidak dapat menerima Nabi Musa untuk menjadi muridnya dan Nabi Musa tidak diperkenankan untuk terus melanjutkan perjalannya bersama dengan Nabi Khidir.
Maka keduanya berjalan; hingga tatkala keduanya sampai kepda penduduk suatu negeri, mereka minta dijamu kepada penduduk negeri itu, tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka, kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah yang hampir roboh, maka Khidhr menegakkan dinding itu. Musa berkata: "Jikalau kamu mau, niscaya kamu mengambil upah untuk itu." (Surah Al-Kahfi : 77)
Khidhr berkata: "Inilah perpisahan antara aku dengan kamu; kelak akan kuberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya. (Surah Al-Kahfi : 78)
Selanjutnya Nabi Khidir menjelaskan mengapa beliau melakukan hal-hal yang membuat Nabi Musa bertanya. Kejadian pertama adalah Nabi Khidir menghancurkan perahu yang mereka tumpangi karena perahu itu dimiliki oleh seorang yang miskin dan di daerah itu tinggallah seorang raja yang suka merampas perahu miliki rakyatnya.
Adapun bahtera itu kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan aku bertujuan merusakkan bahtera itu, karena dihadapan mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap bahtera. (Surah Al-Kahfi : 79)
Kejadian yang kedua, Nabi Khidir menjelaskan bahwa beliau membunuh seorang anak karena kedua orang tuanya adalah pasangan yang beriman dan jika anak ini menjadi dewasa dapat mendorong bapak dan ibunya menjadi orang yang sesat dan kufur. Kematian anak ini digantikan dengan anak yang shalih dan lebih mengasihi kedua bapak-ibunya hingga ke anak cucunya.
Dan adapun anak muda itu, maka keduanya adalah orang-orang mukmin, dan kami khawatir bahwa dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran. (Surah Al-Kahfi : 80)
Dan kami menghendaki, supaya Tuhan mereka mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya dari anaknya dan lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu bapaknya). (Surah Al-Kahfi : 81)
Kejadian yang ketiga (terakhir), Nabi Khidir menjelaskan bahwa rumah yang dinding diperbaiki itu adalah milik dua orang kakak beradik yatim yang tinggal di kota tersebut. Didalam rumah tersebut tersimpan harta benda yang ditujukan untuk mereka berdua. Ayah kedua kakak beradik ini telah meninggal dunia dan merupakan seorang yang shalih. Jika tembok rumah tersebut runtuh, maka bisa dipastikan bahwa harta yang tersimpan tersebut akan ditemukan oleh orang-orang di kota itu yang sebagian besar masih menyembah berhala, sedangkan kedua kakak beradik tersebut masih cukup kecil untuk dapat mengelola peninggalan harta ayahnya.
Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang saleh, maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaanya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu; dan bukanlah aku melakukannya itu menurut kemauanku sendiri. Demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya". (Surah Al-Kahfi : 82)
Akhirnya Nabi Musa as. sadar hikmah dari setiap perbuatan yang telah dikerjakan Nabi Khidir. Akhirya mengerti pula Nabi Musa dan merasa amat bersyukur karena telah dipertemukan oleh Allah dengan seorang hamba Allah yang shalih yang dapat mengajarkan kepadanya ilmu yang tidak dapat dituntut atau dipelajari yaitu ilmu ladunni. Ilmu ini diberikan oleh Allah SWT kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Nabi Khidir yang bertindak sebagai seorang guru banyak memberikan nasihat dan menyampaikan ilmu seperti yang diminta oleh Nabi Musa dan Nabi Musa menerima nasihat tersebut dengan penuh rasa gembira.
Saat mereka didalam perahu yang ditumpangi, datanglah seekor burung lalu hinggap di ujung perahu itu. Burung itu meneguk air dengan paruhnya, lalu Nabi Khidir berkata, “Ilmuku dan ilmumu tidak berbanding dengan ilmu Allah, Ilmu Allah tidak akan pernah berkurang seperti air laut ini karena diteguk sedikit airnya oleh burung ini.”
Sebelum berpisah, Khidir berpesan kepada Musa: “Jadilah kamu seorang yang tersenyum dan bukannya orang yang tertawa. Teruskanlah berdakwah dan janganlah berjalan tanpa tujuan. Janganlah pula apabila kamu melakukan kekhilafan, berputus asa dengan kekhilafan yang telah dilakukan itu. Menangislah disebabkan kekhilafan yang kamu lakukan, wahai Ibnu, Imran".

Rabu, 03 Agustus 2011

Pro dan Kontra Keberadaan Nabi Khidir Sampai saat Ini.

Banyak kisah-kisah tentang Nabi Khidir yang ramai dibicarakan orang, banyak kontroversi tentang kemunculannya, sehingga hal itu mendorong rasa ingin tahu tentang hakikat sebenarnya. Ada yang menyatakan Nabi Khidir masih hidup, adapula yang menyatakan Khidir sekarang berdiam di sebuah pulau, ada pula yang menyatakan bahwa setiap musim haji Nabi Khidir rutin mengunjungi padang Arafah. Entah khidir siapa dan yang mana? Tapi yang jelas begitulah khurafat dan takhayyul berkembang di tengah masyarakat kita. Lucunya, banyak pula orang-orang yang sangat mempercayai perkara-perkara tersebut.

Semua ini berpangkal dari kesalahpahaman mereka tentang hakekat Nabi Khidir. Terlebih lagi orang-orang ekstrim dari kalangan pengikut tarekat dan tasawwuf yang membumbui berbagai macam dongeng dan cerita bohong tentang Khidir. Sebagian di antara mereka, ada yang mengaku telah bertemu dengan Khidir, berbicara dengannya dan mendapat wasiat dan ilham darinya. Misalnya di tanah air kita ini, ada sebagian orang yang mengaku telah bertemu dengan Khidir dan mengambil bacaan-bacaan shalawat, wirid-wirid dan dzikir dari Khidir secara langsung, tanpa perantara, atau melalui mimpi. Bahkan ada pula yang mengaku dialah Nabi Khidir -Shallallahu ‘alaihi wasallam-. Semua ini adalah keyakinan batil!!

Mengenai hidup atau wafatnya Khidir, orang-orang berselisih. Ada yang menyatakan dia masih hidup. Tetapi ada juga yang menyatakan bahwa dia telah lama meninggal berdasarkan dalil-dalil dari Al-Kitab dan Sunnah. Ini merupakan pendapat para Ahli Hadits. Karena, tidak ada satupun nash yang shahih, baik dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang dapat dijadikan pegangan bahwa Khidir masih hidup. Bahkan banyak dalil yang menyatakan ia telah meninggal.

Jika kita mengadakan riset ilmiah, maka kita akan mendapatkan Al-Qur’an dan Sunnah menjelaskan bahwa Nabi Khidhir telah meninggal dunia.

Al-Allamah Ibnul Jauziy-rahimahullah- berkata, “Dalil yang menunjukkan bahwa Nabi Khidir sudah tidak ada di dunia adalah empat perkara; Al-Qur’an, As-Sunnah, ijma’ (kesepakatan) ulama’ muhaqqiqin, dan dalil aqliy”. [Lihat Al-Manar Al-Munif (hal. 69)]

Di antaranya dalil-dalil itu:

Allah -Ta’ala- berfirman,

وَمَا جَعَلْنَا لِبَشَرٍ مِنْ قَبْلِكَ الْخُلْدَ أَفَإِنْ مِتَّ فَهُمُ الْخَالِدُو

“Kami tidak menjadikan kehidupan abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad). Maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal”. (QS.Al-Anbiya`: 34)

Imam Abul Faraj Abdur Rahman Ibnul Jauzy-rahimahullah- berkata, “Khidhir, jika dia itu seorang manusia, maka sungguh ia telah masuk dalam keumuman (ayat) ini tanpa ada keraguan. Seorang tidak boleh mengkhususkannya dari keumuman itu, kecuali dengan dalil yang shahih”. [Lihat Al-Bidayah wa An-Nihayah (1/334), cet. Maktabah Al-Ma’arif]

Kemudian Al-Hafizh Abul Fida’ Ibnu Katsir-rahimahullah- menguatkan ucapan Ibnul Jauziy tadi seraya berkata, “Asalnya memang tidak boleh mengkhususkannya sampai dalil telah nyata. Sementara tidak disebutkan adanya dalil yang mengkhususkannya dari seorang yang ma’shum yang wajib diterima”. [Lihat Al-Bidayah wa An-Nihayah (1/334), cet. Maktabah Al-Ma’arif ]

Allah -Azza wa Jalla- berfirman,

وَإِذْ أَخَذَ اللَّهُ مِيثَاقَ النَّبِيِّينَ لَمَا ءَاتَيْتُكُمْ مِنْ كِتَابٍ وَحِكْمَةٍ ثُمَّ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَكُمْ لَتُؤْمِنُنَّ بِهِ وَلَتَنْصُرُنَّهُ قَالَ ءَأَقْرَرْتُمْ وَأَخَذْتُمْ عَلَى ذَلِكُمْ إِصْرِي قَالُوا أَقْرَرْنَا قَالَ فَاشْهَدُوا وَأَنَا مَعَكُمْ مِنَ الشَّاهِدِينَ

“Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi: “Sungguh, apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah, kemudian datang kepadamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya”. Allah berfirman, “Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu?” Mereka menjawab,“Kami mengakui”. Allah berfirman, “Kalau begitu saksikanlah (hai para nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu”. (QS. Al-Imran: 81)

Al-Hafizh Ibnu Katsir menukil dari Ibnu Abbas-radhiyallahu ‘anhu-, ia berkata saat menafsirkan ayat ini, “Allah tidak mengutus seorang nabi di antara para nabi, kecuali Dia mengambil perjanjian padanya. Jika Allah mengutus Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam- sedang nabi itu hidup-, maka ia (nabi itu) betul-betul harus beriman kepada beliau, dan menolongnya”. [Lihat Tafsir Ibnu Katsir (1/565)]

Jika Khidir masih hidup, tentunya ia tidak boleh menunda-nunda keimanannya kepada Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wasallam-. Ia harus mengikuti Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam-, berjihad bersamanya dan menyampaikan dakwah beliau. Ini merupakan perjanjian Allah kepada seluruh para nabi dan rasul sebagaimana yang tersebut dalam QS. Al-Imran ayat 81 di atas.

Ini menunjukkan kepada kita bahwa wajib bagi seorang nabi dan rasul untuk menolong dan beriman kepada Rasulullah Muhammad -Shallallahu ‘alaihi wasallam-. Bahkan Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wasallam- menegaskan bahwa andaikan Nabi Musa -’alaihis salam-, yang jauh lebih mulia dari Nabi Khidir masih hidup, maka ia harus mengikuti Nabi Muhammad -Shallallahu ‘alaihi wasallam- .

Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,

لَوْ أَنَّ مُوْسَى صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ حَيًّا مَا وَسِعَهُ إِلاَّ أَنْ يَتَّبِعَنِيْ

“Andaikan Musa hidup, tentunya tidak mungkin baginya, kecuali harus mengikutiku”. [HR. Ahmad dalam Al-Musnad (3/387), Ad-Darimiy dalam As-Sunan (1/115), Ibnu Abi Ashim dalam As-Sunnah (5/2), Ibnu Abdil Barr dalam Jami’ Bayan Al-Ilm (2/42), dan lainnya. Hadits ini di-hasan-kan oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Al-Irwa’ (1589)]

Sudah dimaklumi, tidak ada satu pun riwayat shahih ataupun hasan -yang dapat membuat jiwa tenang- menyebutkan bahwa Khidir pernah bertemu dengan Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wasallam-, tidak pula pernah ikut bersama Rasulullah dalam berbagai peperangan.

Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,

مَا مِنْ نَفْسٍ مَنْفُوْسَةٍ الْيَوْمَ تَأْتِي عَلَيْهَا مِائَةُ سَنَةٍ وَهِيَ حَيَّةٌ يَوْمَئِذٍ

“Tidak ada satu jiwa pun yang hidup pada hari ini telah lewat 100 tahun, sedang ia hidup pada hari itu”. [HR. Muslim dalam Shahih- nya (4/1966)]

Allamah Ibnu Baththal-rahimahullah- berkata menerangkan makna hadits ini, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam hanya memaksudkan bahwa dalam jangka waktu ini suatu generasi telah punah”. [Lihat Fathul Bari (1/256) karya Al-Hafizh Ibnu Hajar]

Al-Imam Abu Abdillah Al-Qurthubiy-rahimahullah- berkata dalam Al-Jami’ li Ahkam Al-Qur’an (11/41), “Sesungguhnya hadits ini termasuk dalil yang memutuskan tentang kematian Nabi Khidir sekarang”.

Andaikan Nabi Khidir masih hidup, tentu ia akan datang kepada Nabi Muhammad -Shallallahu ‘alaihi wasallam- untuk menyatakan keislamannya dan akan menolong beliau dalam berdakwah dan berperang membela Islam. Tidak mungkin ada seorang Nabi pun yang masih hidup, lantas tidak datang kepada Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- untuk berbai’at, menyatakan keislamannya, dan berjihad bersama beliau.

Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,

اَللَّهُمَّ إِنْ تَهْلِكَ هَذِهِ الْعِصَابَةُ لاَ تُعْبَدْ فِيْ اْلأَرْضِ

“Ya Allah, jika pasukan ini hancur, maka engkau tidak akan disembah lagi dimuka bumi”. [HR. Muslim dalam Kitab Al-Jihad, Bab: Al-Imdad bil Mala’ikah fi Ghazwah Badr (3/1383)]

Syaikhul Islam Ahmad bin Abdil Halim Al-Harraniy-rahimahullah- berkata ketika ditanya tentang hadits di atas, “Andaikan Khidir masih hidup, maka wajib baginya untuk datang kepada Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam-, dan berjihad di hadapannya, serta belajar dari beliau (Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam-). Sungguh Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda dalam perang Badar, “Ya Allah, jika pasukan ini hancur, maka engkau tidak akan disembah lagi dimuka bumi”. Pasukan kaum muslimin waktu itu sebanyak 313 personil. Telah dikenal nama mereka, nama orang tua, dan qabilah mereka. Lantas dimanakah Khidir pada saat itu?” [Lihat Al-Manar Al-Munif (hal. 68)]

Adapun dalil-dalil berupa hadits-hadits marfu’, dan mauquf yang menyebutkan tentang hidupnya Nabi Khidir sampai hari ini, maka hadits-hadits itu lemah, bahkan palsu, tidak bisa dijadikan hujjah dan dalil dalam menetapkan hukum, apalagi keyakinan (aqidah).

Al-Imam Ibrahim bin Ishaq Al-Harbiy -rahimahullah- berkata, “Tidak ada yang menyebarkan berita-berita seperti ini (yakni tentang hidupnya Khidir) di antara manusia, kecuali setan”. [Lihat Al-Maudhu’at (1/199) dan Ruh Al-Ma’aniy (15/321) karya Al-Alusiy]

Ibnul Munadiy berkata,“Aku telah mengadakan riset tentang hidupnya Khidir, apakah ia masih ada ataukah tidak, maka tiba-tiba kebanyakan orang-orang bodoh tertipu bahwa ia masih hidup karena hadits-hadits (lemah) yang dirwayatkan dalam hal tersebut”. [Lihat Az-Zahr (hal. 38)]

Ibnul Jauziy setelah membawakan beberapa hadits tentang hidupnya Nabi Khidir berkata, “Hadits-hadits ini adalah batil”. [Lihat Al-Maudhu’at (1/195-197)]

Al-Hafizh Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah-rahimahullah- berkata, “Hadits-hadits yang disebutkan di dalamnya tentang Khidir, dan hidupnya, semuanya adalah dusta (palsu). Tidak shahih satu hadits pun tentang hidupnya Nabi Khidir”. [Lihat Al-Manar Al-Munif (hal. 67)]

Seorang ulama Syafi’iyyah, Al-Hafizh Abul Fida’ Ibnu Katsir Ad-Dimasyqiy-rahimahullah- berkata setelah membawakan hadits dan kisah tentang hidupnya Khidir, “Riwayat-riwayat, dan hikayat-hikayat ini merupakan sandaran orang yang berpendapat tentang hidupnya Nabi Khidir sampai hari ini. Semua hadits-hadits yang marfu’ ini adalah dha’if jiddan (lemah sekali), tidak bisa dijadikan hujjah dalam urusan agama”. [Lihat Al-Bidayah wa An-Nihayah (1/334)]

Abul Khaththab Ibnu Dihyah Al-Andalusiy-rahimahullah- berkata, “Tidak terbukti tentang pertemuan Nabi Khidir bersama dengan seorang nabi, kecuali bersama Musa, sebagaimana Allah -Ta’ala- telah kisahkan tentang berita keduanya. Semua berita tentang hidupnya tak ada yang shahih sedikitpun berdasarkan kesepakatan para penukil hadits (ahli hadits). Hal itu hanyalah disebutkan oleh orang yang meriwayatkan berita tersebut, dan tidak menyebutkan penyakitnya, entah karena ia tidak mengetahuinya, atau karena jelasnya penyakit berita tersebut di sisi para ahli hadits”. [Lihat Az-Zahr An-Nadhir (hal. 32)]

Inilah beberapa dalil, dan komentar para ulama, semuanya menyatakan Nabi Khidir tidak hidup lagi atau sudah meninggal. Nyatalah kebatilan orang yang mengaku bertemu dengan Nabi Khidir untuk menerima ajaran di luar ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad -Shallallahu ‘alaihi wasallam-. Bagaimana mungkin Khidir mengajarkan suatu ajaran di luar syari’at Nabi Muhammad -Shalallahu ‘alaihi wasallam-??! Itu pasti bukan Nabi Khidir, tapi setan yang ingin menyesatkan manusia. Hanya Allah SWT Yang Maha Tahu.

Terlepas dari semua itu hendaknya kita (saya pada khususnya), kudu terus belajar dan belajar menambah wawasan dan pengetahuan, dan sabar dalam menunggu petunjuk - petunjuk langsung dari-Nya....aamiin.

adagalihdimari~salam action