Pages

Selasa, 18 Desember 2012

7 Cara Memulai Pekerjaan Baru

Penelitian terbaru dari perusahaan kepegawaian Accountemps menemukan bahwa pegawai yang memulai pekerjaan baru kerap menganggap memahami cara kerja sebagai kesulitan terbesar yang dia alami. Menguasai proses dan prosedur baru berada di posisi teratas daftar kekhawatiran bagi 44 persen karyawan dan 60 persen manajer.

“Hari-hari dan minggu-minggu pertama bekerja di kantor baru dapat terasa begitu menyenangkan untuk membiasakan diri dengan linkungan dan kebijakan kantor, termasuk aturan yang tidak tertulis,” ujar Max Messmer, kepala Accountemps. Messmer menyarankan pegawai baru harus memanfaatkan situasi tersebut untuk berkenalan dan berinteraksi dengan rekan-rekan kerja yang baru.

Accountemps menawarkan beberapa saran bagi para pekerja baru untuk memulai pekerjaan barunya dengan mulus di tahun 2013:

1. Perjelas ekspektasi.

Buatlah daftar tujuan dan tanggung jawab dengan atasan, berikut jangka waktu untuk mencapainya. Mintalah tanggapan untuk meyakinkan jalur yang dipilih sudah tepat.

2. Temukan role model.

Seorang anggota tim yang berpengalaman dapat memberi informasi protokol kantor dan ekspektasi kinerja bagi pegawai baru.

3. Lihat, dengar, dan pelajari.

Masing-masing organisasi memiliki aturan tidak tertulis tersendiri. Amati bagaimana pegawai-pegawai terbaik mengatasi masalah, dan cobalah tiru cara kerja mereka.

4. Pergi makan siang atau minum kopi bersama.

Kenali rekan kerja dalam situasi kurang formal untuk membangun hubungan yang baik.

5. Jalan-jalanlah ke lingkungan yang berbeda.

Gunakan masa orientasi dan pelatihan untuk membentuk jaringan dengan rekan kerja dari departemen lain. Ini berguna untuk mempelajari jargon, praktik operasional dan nilai-nilai perusahaan.

6. Ajukan pertanyaan.

Tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara cukup adalah suatu kesalahan terbesar pegawai baru ketika memulai pekerjaan barunya. Saat ragu, carilah klarifikasi.

7. Ciptakan keseimbangan.

Tampilkan kepercayaan diri tapi jangan menjadi sosok yang sok tahu. Selami semua informasi sebelum mengajukan suatu usulan.

Penelitian ini berdasarkan survei yang dilakukan di Amerika Serikat terhadap 420 pekerja dewasa yang bekerja di lingkungan kantor serta 1.014 manajer senior yang memiliki lebih dari 20 karyawan.

Senin, 17 Desember 2012

5 Prinsip Pokok OHSAS

OHSAS 18001 - 2007
Prinsip 1 – Keterlibatan Kepemimpinan
Manajemen puncak organisasi harus secara aktif terlibat dalam sistem manajemen.

Prinsip 2 – Manajemen Risiko
Penerapan sistem manajemen OHSAS adalah didorong oleh kebutuhan manajemen risiko organisasi - bahaya dan risiko yang teridentifikasi dan kontrol yang ditentukan untuk menjadi diperlukan untuk mencegah cedera dan kesehatan yang buruk.

Prinsip 3 – Komitmen terhadap Kepatuhan
kepentingan Masyarakat, sebagaimana tercermin dalam undang-undang dan peraturan diundangkan, harus ditangani.

Prinsip 4 – Partisipasi Karyawan
Karyawan, sebagai stakeholder utama dari kesehatan kerja dan sistem manajemen keselamatan, memiliki hak untuk terlibat dalam proses sistem manajemen.

Prinsip 5 – Kinerja Monitoring dan Perbaikan
perbaikan terus-menerus, sebuah mantra sistem manajemen, tidak dapat dicapai kecuali proses berada di tempat untuk mengukur kinerja.

5 Prinsip Pokok dan Elemen ISO 14001

ISO - 14001 - 2004
Prinsip 1 – Komitmen dan kebijakan
Organisasi harus menetapkan kebijakan lingkungan dan memastikan memiliki komitmen terhadap Sistem Manajemen lingkungan.

Prinsip 2 – Perencanaan
Organisasi harus menyusun rencana untuk mentaati kebijakan lingkungan yang ditetapkannya sendiri.

Prinsip 3 – Implementasi dan Operasi
Agar terlaksana dengan efektif, organisasi harus mengembangkan kemampuan dan mekanisme pendukung yang diperlukan untuk mentaati kebijakan lingkungan, tujuan dan sasaran manajemen.

Prinsip 4 – Pemeriksaan dan Koreksi
Organisasi harus memeriksa, memantau dan mengoreksi kinerja lingkungannnya.

Prinsip 5 – Kaji Ulang manajemen
Organisasi harus mengkaji ulang dan terus-menerus memperbaiki Standard Manajemen Lingkungan dengan maksud untuk menyempurnakan kinerja lingkungan yang telah dicapai.

Standard Manajemen Lingkungan adalah kerangka kerja organisasi yang harus terus disempurnakan dan secara periodik dikaji ulang agar secara efektif dapat mengarahkan kegiatan pengelolaan lingkungan sebagai respon terhadap perubahan faktor internal dan eksternal organisasi.

Prosedur wajib ISO 9001

Prosedur wajib ISO 9001:2008 antara lain:
• Prosedur Pengendalian Dokumen
• Prosedur Pengendalian Rekaman / Catatan
• Prosedur Internal Audit
• Prosedur Laporan Produk Tidak Sesuai
• Prosedur Permintaan Tindakan Perbaikan
• Prosedur Permintaan Tindakan Pencegahan

8 Prinsip Manajemen Mutu

ISO 9001 - 2008
Prinsip 1 – Organisasi yang berfokus pada pelanggan
Organisasi tergantung pada pelanggannya. Oleh karena itu, organisasi harus mengerti keinginan pelanggan baik untuk saat ini maupun untuk masa yang akan datang, memenuhi permintaan pelanggan dan bahkan berusaha keras untuk melampauinya.

Prinsip 2 – Kepemimpinan
Pemimpin menetapkan satu tujuan dan arah organisasi. Mereka harus menciptakan dan memelihara lingkungan internal di mana karyawan dapat terlibat secara penuh dalam mencapai tujuan organisasi.

Prinsip 3 – Keterlibatan karyawan
Karyawan pada semua tingkat adalah unsur dari suatu organisasi dan keterlibatan mereka senantiasa memberikan sumbangsih bagi kepentingan perusahaan.

Prinsip 4 – Pendekatan Proses
Suatu hasil yang diinginkan akan dicapai secara lebih efisien jika sumber daya dan aktivitas yang saling berkaitan diatur sebagai satu proses.

Prinsip 5 – Pendekatan sistem pada manajemen
Jika proses-proses yang saling berkaitan dapat diidentifikasikan dan diatur sebagai suatu sistem, maka tujuan dan sasarannya dapat dicapai dengan lebih efektif dan efisien.

Prinsip 6 – Peningkatan yang berkesinambungan
Peningkatan yang berkesinambungan harus menjadi suatu tujuan permanen dari organisasi.

Prinsip 7 – Pendekatan faktual untuk pengambilan keputusan
Keputusan efektif berasal dari data dan informasi yang dianalisis dengan baik.

Prinsip 8 – Hubungan pelanggan yang bermanfaat bagi kedua pihak
Hubungan antara suatu organisasi dan para pemasoknya adalah saling ketergantungan, dan hubungan saling ketergantungan itu menghasilkan nilai lebih bagi keduanya.

Kamis, 13 Desember 2012

Shalat Terapi Berpikir Positif

Ada yang mengatakan bahwa meditasi akan membangun pikiran positif kita. Sudah banyak orang yang membahas kehebatan dari meditasi. Apakah shalat meditasinya umat Islam? Tidak, shalat adalah ibadah yang diperintahkan Allah, namun jika dibandingkan dengan meditasi, shalat memiliki salah satu manfaat seperti manfaat meditasi yang memberikan ketenangan dan rasa damai kepada pelakunya. Kita sudah bahas bagaimana shalat membuat Rasulullah saw dan semua yang melakukannya akan mendapatkan kedamaian jika khusyu’.

Ketenangan dan kedamaian akan menjadikan kita memiliki pikiran yang jernih, sehingga pikiran kita akan selalu positif, kritis, dan kreatif. Bayangkan, kita melakukannya minimal 5 kali dalam sehari. Jika ditambah shalat sunah rawatib, dhuha, dan tahajud, maka bisa kita bayangkan bagaimana kekuatan manfaat (baru sebagian) dari shalat yang khusyu’.

Selain ketenangan dan kedamaian yang menjadikan kita berpikir jernih, shalat juga akan menjadikan diri kita optimis. Kenapa tidak?

Membangun Mindset Positive

Mindset positive merupakan modal untuk meraih kesuksesan dan kebahagiaan hidup. Jangan anggap remeh cara berpikir dan pandangan hidup Anda, karena dari sana lah kehidupan Anda akan ditentukan selanjutnya.

Membangun mindset positive merupakan kunci penting untuk bisa sukses. Pemikiran atau prinsip dan pandangan akan mempengaruhi kita dalam mengambil tindakan dan keputusan. Termasuk motivasi hidup. Membangun mindset positive merupakan cara untuk menumbuhkan motivasi hidup secara lebih kekal.

Mindset positive atau pola pikir positif merupakan cara cerdas untuk fokus meraih kesuksesan. Orang yang selalu memiliki pikiran negatif di dalam dirinya, maka akan sangat sulit untuk maju.

Karena ia terhalang oleh berbagai dugaan buruk dalam dirinya sendiri. Berpikiran negatif juga akan membuat energi kita habis untuk memikirkan hal-hal yang sebenarnya mungkin tak penting atau bisa kita atasi.

Rasa was-was, khawatir, merasa tidak mampu, berprasangka buruk dan tidak-tidak merupakan bagian dari pola pikir negatif yang harus dijauhi bila Anda ingin sukses. Mengapa harus membangun mindset positive? Berikut ini beberapa alasannya:

1. Mindset positive merupakan