Untuk dapat menentukan jenis pondasi dan ukuran pondasi yang akan dipakai kita harus mengetahui beban yang akan didukung oleh pondasi. Untuk itu kita akan menghitung beban bangunan di atas pondasi secara kasar.
Menurut Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung tahun 1983, beban hidup untuk bangunan :
Menurut Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung tahun 1983, beban hidup untuk bangunan :
- Rumah tinggal = 200 kg/m2
- Perkantoran, pertokoan dan ruang kelas = 250 kg/m2
- Berat jenis beton bertulang = 2400 kg/m3
- Berat jenis pasangan bata = 1700 kg/m3
- Berat jenis kayu = 1000 kg/m3
[Luas Bangunan X Beban hidup (sesuai peruntukan bangunan)]
+
[(volume beton dan volume bata) X berat jenis masing-masing material]
+
[(volume beton dan volume bata) X berat jenis masing-masing material]
Misalnya, dari perhitungan tersebut diperoleh angka 1000 ton dan jumlah kolom atau tiangnya 20 buah, maka secara kasar masing-masing kolom menahan beban 50 ton. Dengan demikian kita bisa menentukan model dan ukuran pondasi yang akan dipakai :
- Jika digunakan pondasi tiang pancang tipe minipile 28/28 maka dibutuhkan sebanyak satu buah tiang pancang. Jika beban yang dipikul 50 ton maka digunakan tiang pancang sebanyak dua buah, begitu seterusnya.
- Jika digunakan pondasi tapak beton, maka perlu diketahui kekuatan daya dukung tanah nya. Misalkan, tanah lunak yang daya dukungnya 0,5 kg/cm2 dan beban yang dipikul satu kolom di atas pondasi adalah 2500 kg, maka diperlukan pondasi tapak beton berukuran 2500 / 0,5 = 5000 cm2 atau 0,5 m2. Untuk ukuran 0,5 m2 dapat memanjang dengan lebar 1 m x 0,5 m atau berbentuk persegi dengan ukuran 75 cm x 75 cm.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar