Saya sering sekali menemukan orang yang berpikir: 'Saya tidak makmur karena penghasilan saya kecil'. Mungkin ada benarnya. Tapi bagi kebanyakan orang, bukan itu masalahnya! Bukan besarnya penghasilan yang menyebabkan kemakmuran, tapi pengelolaan penghasilanlah yang menyebabkan kemakmuran.
Robert Kiyosaki dalam bukunya menyatakan bahwa kebanyakan orang berlari dalam lingkaran tikus. Ingat demam hamster yang pernah booming? Di dalam kandang hamster yang lucu itu ada sebuah lingkaran mirip kincir di mana si hamster suka sekali berlari di dalamnya. Seberapa cepat pun ia berlari, ia tidak pergi ke mana-mana. Begitulah lingkaran tikus.
Robert Kiyosaki menyampaikan: setelah lulus, seseorang bekerja dan mendapatkan uang. Uang tersebut digunakan dan tidak seberapa lama, uang tersebut tidak cukup untuk membiayai gaya hidupnya. Ia bekerja lebih keras, pindah pekerjaan, bekerja di dua tempat sekaligus, untuk mendapatkan penghasilan lebih tinggi. Setelah itu ia menikah, membeli mobil dan rumah, dan segera saja penghasilannya pun kurang. Ia bekerja lebih keras lagi, sehingga ia merasa pantas untuk lebih menikmati hidup dengan membeli rumah lebih besar dan mobil lebih mewah. Dan penghasilannya pun kurang lagi. Dan seterusnya, dan seterusnya… Tahun 2013, upah buruh baru naik lumayan tinggi, sekitar Rp. 700 ribu kalau saya tidak salah ingat. Dan dalam satu tahun, upah tersebut sudah terasa kurang. Tahun ini teman-teman buruh menuntut untuk mendapat upah lebih lagi, dan saya berani taruhan bahwa tahun depan sudah kurang lagi.
Seandainya…
Kenaikan upah Rp. 700 ribu tahun lalu bisa disisihkan Rp. 400 ribu sebulan, dengan tidak merubah gaya hidup sebelumnya, maka tahun ini teman-teman sudah bisa memiliki tabungan sekitar Rp. 5 juta. Ah, kecil sekali Rp. 5 juta. Jalan-jalan ke mall, beli TV baru, juga langsung habis. Betul 'kan?
Tapi tahukah teman-teman, bahwa Rp. 5 juta tersebut dapat membuat teman2 jadi Milyarder? Jika Rp. 5 juta tersebut setiap tahun diinvestasikan ke dalam instrumen investasi dengan return on investment (biasa disebut sebagai 'bunga' meskipun tidak benar) sebesar 15%, maka dalam 25 tahun uang tersebut akan menjadi Rp. 1 Miliar.
Pasti akan ada juga yang berkomentar 'Mas bro, itu sudah batas minimal lho… Kehidupan kami sudah tidak layak'. Saya cuma mau bilang: 'Dulu bisa hidup dengan angka segitu, kenapa ngga bisa diteruskan?'. Mau hidup lebih makmur di masa depan? Mau ngerasain gimana rasanya punya uang Rp. 1 Miliar, meskipun hasil tabungan selama 25 tahun? Lakukanlah! Dan percayalah, semakin lama Anda menyisihkan, akan semakin mudah rasanya untuk menyisihkan. Dalam hitungan ini juga saya tidak nambahin uang yang disisihkan lho, tetap Rp. 500 ribu selama 25 tahun. Padahal tahun depan, upah pasti naik kan? Jadi boleh dibilang, sengsara nya cuma setahun pertama aja.
Teman-teman, berhentilah berharap bahwa kita akan makmur hanya dengan meningkatkan penghasilan kita setiap bulan. Mulailah menyisihkan minimal 10% dari penghasilan bulanan kita untuk mulai berinvestasi secara rutin. Dan percayalah, dalam jangka panjang Anda akan jauh lebih makmur dibanding sekarang.
Robert Kiyosaki dalam bukunya menyatakan bahwa kebanyakan orang berlari dalam lingkaran tikus. Ingat demam hamster yang pernah booming? Di dalam kandang hamster yang lucu itu ada sebuah lingkaran mirip kincir di mana si hamster suka sekali berlari di dalamnya. Seberapa cepat pun ia berlari, ia tidak pergi ke mana-mana. Begitulah lingkaran tikus.
Robert Kiyosaki menyampaikan: setelah lulus, seseorang bekerja dan mendapatkan uang. Uang tersebut digunakan dan tidak seberapa lama, uang tersebut tidak cukup untuk membiayai gaya hidupnya. Ia bekerja lebih keras, pindah pekerjaan, bekerja di dua tempat sekaligus, untuk mendapatkan penghasilan lebih tinggi. Setelah itu ia menikah, membeli mobil dan rumah, dan segera saja penghasilannya pun kurang. Ia bekerja lebih keras lagi, sehingga ia merasa pantas untuk lebih menikmati hidup dengan membeli rumah lebih besar dan mobil lebih mewah. Dan penghasilannya pun kurang lagi. Dan seterusnya, dan seterusnya… Tahun 2013, upah buruh baru naik lumayan tinggi, sekitar Rp. 700 ribu kalau saya tidak salah ingat. Dan dalam satu tahun, upah tersebut sudah terasa kurang. Tahun ini teman-teman buruh menuntut untuk mendapat upah lebih lagi, dan saya berani taruhan bahwa tahun depan sudah kurang lagi.
Seandainya…
Kenaikan upah Rp. 700 ribu tahun lalu bisa disisihkan Rp. 400 ribu sebulan, dengan tidak merubah gaya hidup sebelumnya, maka tahun ini teman-teman sudah bisa memiliki tabungan sekitar Rp. 5 juta. Ah, kecil sekali Rp. 5 juta. Jalan-jalan ke mall, beli TV baru, juga langsung habis. Betul 'kan?
Tapi tahukah teman-teman, bahwa Rp. 5 juta tersebut dapat membuat teman2 jadi Milyarder? Jika Rp. 5 juta tersebut setiap tahun diinvestasikan ke dalam instrumen investasi dengan return on investment (biasa disebut sebagai 'bunga' meskipun tidak benar) sebesar 15%, maka dalam 25 tahun uang tersebut akan menjadi Rp. 1 Miliar.
Pasti akan ada juga yang berkomentar 'Mas bro, itu sudah batas minimal lho… Kehidupan kami sudah tidak layak'. Saya cuma mau bilang: 'Dulu bisa hidup dengan angka segitu, kenapa ngga bisa diteruskan?'. Mau hidup lebih makmur di masa depan? Mau ngerasain gimana rasanya punya uang Rp. 1 Miliar, meskipun hasil tabungan selama 25 tahun? Lakukanlah! Dan percayalah, semakin lama Anda menyisihkan, akan semakin mudah rasanya untuk menyisihkan. Dalam hitungan ini juga saya tidak nambahin uang yang disisihkan lho, tetap Rp. 500 ribu selama 25 tahun. Padahal tahun depan, upah pasti naik kan? Jadi boleh dibilang, sengsara nya cuma setahun pertama aja.
Teman-teman, berhentilah berharap bahwa kita akan makmur hanya dengan meningkatkan penghasilan kita setiap bulan. Mulailah menyisihkan minimal 10% dari penghasilan bulanan kita untuk mulai berinvestasi secara rutin. Dan percayalah, dalam jangka panjang Anda akan jauh lebih makmur dibanding sekarang.